Sejarah
Komputasi Modern
Secara historis, komputer
panitera manusia yang dihitung sesuai dengan metode yang efektif. Komputer
ini manusia melakukan berbagai perhitungan saat ini dilakukan oleh komputer
elektronik, dan ribuan dari mereka yang bekerja dalam perdagangan,
pemerintahan, dan lembaga penelitian. Istilah mesin komputasi ,
digunakan semakin dari tahun 1920, mengacu pada setiap mesin yang melakukan
pekerjaan komputer manusia, yaitu, setiap mesin yang menghitung sesuai dengan
metode yang efektif. Selama akhir 1940-an dan awal 1950-an, dengan
munculnya mesin komputasi elektronik, mesin ‘kalimat’ komputasi secara bertahap
memberi jalan hanya untuk ‘komputer’, awalnya biasanya dengan elektronik
‘awalan’ atau ‘digital’.
Definisi
Komputasi Modern
Komputasi adalah algoritma
yang digunakan untuk menemukan suatu cara untuk memecahkan masalah dari sebuah
data input. Komputasi ini merupakan bagian dari ilmu matematika dan ilmu komputer.
Secara umum ilmu komputasi adalah bidang ilmu yang mempunyai perhatian pada
penyusunan model matematika dan teknik penyelesaian numerik serta penggunaan
komputer untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah ilmu (sains). Dalam
penggunaan praktis, biasanya berupa penerapan simulasi komputer atau berbagai
bentuk komputasi lainnya untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam berbagai
bidang keilmuan, tetapi dalam perkembangannya digunakan juga untuk menemukan
prinsip-prinsip baru yang mendasar dalam ilmu. Bidang ini berbeda dengan ilmu
komputer (computer science), yang mengkaji komputasi, komputer dan pemrosesan
informasi. Bidang ini juga berbeda dengan teori dan percobaan sebagai bentuk
tradisional dari ilmu dan kerja keilmuan. Dalam ilmu alam, pendekatan ilmu
komputasi dapat memberikan berbagai pemahaman baru, melalui penerapan
model-model matematika dalam program komputer berdasarkan landasan teori yang
telah berkembang, untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata dalam ilmu
tersebut.
Komputasi modern bisa
dibilang adalah sebuah konsep sistem yang menerima intruksi-intruksi dan
menyimpannya dalam sebuah memory, memory disini bisa juga dari memory komputer.
Oleh karena pada saat ini kita melakukan komputasi menggunakan komputer maka
bisa dibilang komputer merupakan sebuah komputasi modern. Konsep ini pertama
kali digagasi oleh John Von Neumann (1903-1957). Dalam kerjanya komputasi
modern menghitung dan mencari solusi dari masalah yang ada, dan perhitungan
yang dilakukan itu meliputi:
1.
Akurasi (bit, Floating poin)
2.
Kecepatan (Dalam satuan Hz)
3.
Problem volume besar (Down sizing atau paralel)
4.
Modeling (NN dan GA)
5.
Kompleksitas (Menggunakan teori Big O).
Karakteristik
Komputasi Modern
Karakteristik komputasi
modern ada 3 macam, yaitu :
1.
Komputer-komputer penyedia
sumber daya bersifat heterogenous karena terdiri dari berbagai jenis perangkat
keras, sistem operasi, serta aplikasi yang terpasang.
2.
Komputer-komputer terhubung
ke jarinagn yang luas dengan kapasitas bandwidth yang beragam.
3.
Komputer maupun jaringan
tidak terdedikasi, bisa hidup atau mati sewaktu-waktu tanpa jadwal yang jelas.
Jenis-jenis
Komputasi Modern
Jenis-jenis komputasi
modern terbagi tiga macam, yaitu komputasi mobile (bergerak), komputasi grid,
dan komputasi cloud (awan). Penjelasan lebih lanjut dari jenis-jenis komputasi
modern sebagai berikut :
1. Mobile
computing
Mobile computing atau
komputasi bergerak memiliki beberapa penjelasan, salah satunya komputasi
bergerak merupakan kemajuan teknologi komputer sehingga dapat berkomunikasi
menggunakan jaringan tanpa menggunakan kabel dan mudah dibawa atau berpindah
tempat, tetapi berbeda dengan komputasi nirkabel.
Dan berdasarkan penjelasan
tersebut, untuk kemajuan teknologi ke arah yang lebih dinamis membutuhkan
perubahan dari sisi manusia maupun alat. Dan dapat dilihat contoh dari
perangkat komputasi bergerak seperti GPS, juga tipe dari komputasi bergerak
seperti smart phone, dan lain sebagainya.
2. Grid
computing
Komputasi grid menggunakan
komputer yang terpisah oleh geografis, didistibusikan dan terhubung oleh
jaringan untuk menyelasaikan masalah komputasi skala besar.
Ada beberapa daftar yang
dapat dugunakan untuk mengenali sistem komputasi grid, adalah :
- Sistem untuk koordinat sumber daya
komputasi tidak dibawah kendali pusat.
- Sistem menggunakan standard dan
protocol yang terbuka.
- Sistem mencoba mencapai kualitas
pelayanan yang canggih, yang lebih baik diatas kualitas komponen individu
pelayanan komputasi grid.
3. Cloud
computing
Komputasi cloud merupakan
gaya komputasi yang terukur dinamis dan sumber daya virtual yang sering
menyediakan layanan melalui internet.
Komputasi cloud
menggambarkan pelengkap baru, konsumsi dan layanan IT berbasis model dalam
internet, dan biasanya melibatkan ketentuan dari keterukuran dinamis dan sumber
daya virtual yang sering menyediakan layanan melalui internet.
Adapun perbedaan antara
komputasi mobile, komputasi grid dan komputasi cloud, dapat dilihat
penjelasannya dibawah ini :
- Komputasi mobile menggunakan
teknologi komputer yang bekerja seperti handphone, sedangkan komputasi
grid dan cloud menggunakan komputer.
- Biaya untuk tenaga komputasi
mobile lebih mahal dibandingkan dengan komputasi grid dan cloud.
- Komputasi mobile tidak membutuhkan
tempat dan mudah dibawa kemana-mana, sedangkan grid dan cloud membutuhkan
tempat yang khusus.
- Untuk komputasi mobile proses tergantung
si pengguna, komputasi grid proses tergantung pengguna mendapatkan server
atau tidak, dan komputasi cloud prosesnya membutuhkan jaringan internet
sebagai penghubungnya.
Dan ada juga persamaan
antara komputasi mobile, komputasi grid, dan komputasi cloud, penjelasanya
sebagai berikut :
- Ketiganya merupakan metode untuk
melakukan komputasi, pemecahan masalah, dan pencarian solusi.
- Ketiganya memerlukan alat proses
data yang modern seperti komputer, laptop atau telepon genggam untuk
menjalankannya.
Dampak
Adanya Komputasi Modern
Dampak dari adanya
komputasi modern adalah dapat membantu manusia untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang kompleks dengan menggunakan komputer. Salah satu contohnya
adalah biometric. Biometric berasal dari kata Bio dan Metric. Kata bio diambil
dari bahasa yunani kuno yang berarti Hidup sedangkan Metric juga berasal dari
bahasa yunani kuno yang berarti ukuran, jadi jika disimpulkan biometric berarti
pengukuran hidup.
Tapi secara garis besar
biometric merupakan pengukuran dari statistic analisa data biologi yang mengacu
pada teknologi untuk menganalisa karakteristik suatu tubuh (individu). Dari
penjelasan tersebut sudah jelas bahwa Biometric menggambarkan pendeteksian dan
pengklasifikasian dari atribut fisik. Terdapat banyak teknik biometric yang
berbeda, diantaranya :
- Pembacaan sidik jari / telapak
tangan
- Geometri tangan
- Pembacaan retina / iris
- Pengenalan suara
- Dinamika tanda tangan.
Dan menurut Don Tapscott
(1995) dalam bukunya yang berjudul “The Digital Economy : Promise and Peril In
The Age of Networked Intelligence” menggambarkan bagaimana dampak teknologi
komputasi pada kehidupan manusia. Aplikasi teknologi kurang sempurna tanpa
dukungan mesin pintar yang berkemampuan analitik. Kehadiran teknologi komputasi
yang semakin canggih telah merubah gaya hidup manusia dan tuntutan pada
kompetensi manusia. Kini kehidupan manusia semakin tergantung pada komputer.
Berikut ini hal-hal yang menggambarkan konsep kepintaran komputasi yang
didukung dengan aplikasi teknologi.
1.
Produk yang digerakkan sistem komputer
a.
Smart car (mobil pintar)
b.
Smart card (kartu pintar)
c. Smart
house (rumah pintar)
d.
Smart road (jalan pintar)
2.
Perancangan produk dikelola oleh komputer
3.
Proses kerja yang digerakkan oleh komputer
4.
Komputer menjadi sarana komunikasi yang efektif
5.
Komputer sebagai pusat informasi
Di samping berdampak
struktural pada peri kehidupan manusia, teknologi juga membangkitkan proses
kultural dalam masyarakat yang diterpanya. Inilah gejala yang oleh N. Postman
disebut technopoly, yang olehnya digambarkan sebagai berikut :
“Technopoly is a state of
culture. It is also a state of mind. It consist in the deification of
technology, which means that the culture seeks it’s satisfactions in
technology, and takes it’s orders from technology”
Maka, yang menjadi masalah ialah sejauh mana suatu masyarakat siap
memasuki zaman yang ditandai oleh supremasi teknologi sebagai daya pembangkit
budaya baru tanpa merapuhkan ketahanan budayanya sendiri. Dengan demikian, maka
tidak keliru pula untuk menyatakan bahwa dominasi teknologi akan berlanjut
dengan berseminya budaya baru yang melahirkan berbagai nilai baru pula yang
cenderung menjadi acuan perilaku manusia modern dalam berbagai pola interaksi
dengan sesamanya.